<p><strong>DALUNG (23/12/2025) </strong>– Festival Budaya Desa Adat Padang Luwih IV kembali digelar dengan meriah pada Minggu (23/11) di Area Wantilan Kertha Kencana Pura Desa lan Puseh Desa Adat Padang Luwih. Acara yang menampilkan lomba penjor dan gebogan ini turut dihadiri oleh Perbekel Dalung I Gede Putu Arif Wiratya, S.Sos., Sekretaris Desa Dalung I Made Trimayasa, S.E., Bendesa Adat Padang Luwih I Ketut Adi Ardana, S.E., Jro Mangku Desa Adat Padang Luwih, Penyarikan Desa Adat Padang Luwih., Kelian Banjar Adat se-Desa Adat Padang Luwih., Kelian Banjar Dinas se-Desa Adat Padang Luwih., Ketua Yowana Prasada Amertha Desa Adat Padang Luwih I Gusti Ngurah Dwipayana, S.M., M.M., Ketua Sekaa Teruna beserta anggota se-Desa Adat Padang Luwih.</p> <p> </p> <p>Dalam sambutannya, Perbekel Dalung I Gede Putu Arif Wiratya, S.Sos., menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya lomba penjor dan gebogan sebagai bagian dari perayaan HUT Yowana Prasada Amertha. Beliau menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar perlombaan, melainkan wujud nyata pelestarian tradisi umat Hindu yang erat kaitannya dengan perayaan Galungan dan Kuningan. Menurutnya, penjor dan gebogan memiliki nilai sakral dan menjadi simbol penghormatan dalam setiap upacara keagamaan.</p> <p> </p> <p>Lebih lanjut, Perbekel Dalung menjelaskan bahwa kehadiran gebogan dalam setiap upacara di pura menjadi kesempatan penting bagi para pemudi untuk belajar dan mengasah keterampilan dalam membuat rangkaian gebogan yang indah dan penuh makna. “<em><strong>Ini adalah momen yang tepat bagi generasi muda, khususnya para pemudi, untuk memahami nilai-nilai budaya dan melanjutkan tradisi yang telah diwariskan sejak dahulu,” </strong></em>ujarnya. Menurutnya, proses belajar ini tidak hanya melatih ketelitian dan kreativitas, tetapi juga menumbuhkan rasa tanggung jawab untuk menjaga kesakralan upacara adat.</p> <p> </p> <p>Beliau berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan setiap tahun, tidak hanya sebagai ajang kreativitas, tetapi juga sebagai wadah mempererat hubungan antar banjar dan memperkuat jalinan kebersamaan di masyarakat. <em><strong>"Saya berharap Festival Budaya Padang Luwih ini mampu menjadi ruang edukatif bagi generasi muda untuk menjaga, menghargai, dan meneruskan warisan budaya Bali,"</strong></em> tuturnya.Melalui kontinuitas kegiatan tersebut, Perbekel Dalung menegaskan pentingnya peran generasi muda sebagai penerus tradisi yang tetap adaptif namun berpegang teguh pada nilai-nilai leluhur.</p> <p> </p> <p><strong>(KIMDLG-001).</strong></p>
Perbekel Dalung Apresiasi Lomba Penjor dan Gebogan sebagai Upaya Pelestarian Tradisi di Kalangan Generasi Muda
23 Dec 2025